Rupiah Ditutup Turun Tipis, Terbantu Optimisme IMF Atas Ekonomi RI
Tuesday, April 30, 2024       15:55 WIB

Ipotnews - Optimisme proyeksi IMF terhadap perekonomian Indonesia membuat rupiah ditutup melemah sangat tipis terhadap dolar di akhir bulan April 2024, di tengah kewaspadaan pelaku pasar menanti hasil FOMC bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve Rabu besok malam.
Mengutip data Bloomberg pada Selasa (30/4) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup di level Rp16.259 per dolar AS, melemah 4 poin atau 0,02% dibandingkan Senin sore (29/4) di level Rp16.255 per dolar AS.
Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan indeks dolar AS menguat sore ini. "Ini karena investor bersiap untuk hasil pertemuan FOMC the Fed selama dua hari ini ditambah adanya kekhawatiran akan suku bunga AS yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, sore ini.
Fokus kini tertuju pada pertemuan Fed akhir pekan ini, di mana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil. "Namun Ketua Fed Jerome Powell diperkirakan akan menawarkan pandangan yang lebih hawkish terhadap suku bunga, terutama menyusul serangkaian pembacaan inflasi yang kuat," ujar Ibrahim.
Tanda-tanda inflasi yang tinggi membuat sebagian besar pedagang mengabaikan ekspektasi penurunan suku bunga jangka pendek oleh The Fed. Bank sentral sekarang diperkirakan hanya akan menurunkan suku bunga pada bulan September, atau bahkan pada kuartal IV 2024.
"Itupun jika memang ada pada tahun ini," tambah Ibrahim.
Data PMI resmi dari Tiongkok menunjukkan aktivitas manufaktur melambat sedikit dari yang diperkirakan pada bulan April dibandingkan bulan Maret. Namun aktivitas non-manufaktur melambat lebih dari yang diperkirakan.
Meskipun survei swasta memberikan gambaran yang lebih baik mengenai sektor manufaktur, data pada hari Selasa masih menguraikan pelemahan berkelanjutan dalam perekonomian Tiongkok, meskipun kuartal I 2024 menunjukkan kinerja yang kuat.
Di dalam negeri, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) buka suara soal proyeksi perekonomian Indonesia di tengah masa transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto. IMF menilai adanya sebuah kesinambungan dalam reformasi kebijakan antara era Jokowi dan Prabowo, yakni dalam cara Indonesia mencapai kemajuan yang dinilai baik selama ini.
Ini menjadi sentimen positif yang membantu pelemahan kurs rupiah sangat tipis sore ini. IMF melihat pertumbuhan ekonomi Tanah Air cukup kuat. IMF memproyeksi perekonomian Indonesia bertumbuh 5% pada 2024 dan 5,1% pada 2025.
Fundamental makro Indonesia, baik itu defisit fiskal juga berada di bawah batas atas yang dimiliki. Inflasi juga dinilai berada dalam kisaran target. "Sehingga, angka 5% merupakan tingkat pertumbuhan yang sangat kuat dan Indonesia telah berkinerja baik, tumbuh sangat dekat dengan potensi selama sekitar satu dekade terakhir," pungkas Ibrahim.(Adhitya)

Sumber : admin